Oleh : Endah Sri Rahayu
Aku datang bukan membawa tuding, hanya selembar tanya yang lirih,
tentang jejak rupiah yang melangkah dari tangan-tangan penuh percaya.
Tak kusebut siapa, sebab bukan itu maksud langkahku.
Ada nama yang menitip sunyi padaku dan ku pilih menjaga, bukan membuka.
Sebab sinar tanpa warna tak butuh panggung, cukup hati yang tak berpaling dari nurani.
Namun dari diamku, lahir kabut prasangka, tumbuh bayang dusta yang tak kukenal rupa dan nadanya.
Padahal hanya ingin segalanya terang, bukan karena praduga, tapi karena cinta pada adilnya rasa bersama.
Jika akhirnya aku sendiri dalam sikapku, biarlah begitu.
Asal langkahku tetap lembut meski di jalan yang sunyi.
Tak melukai yang tak tahu apa-apa, asal kebencian tak menjalar
ke hati-hati yang tak pantas memikul luka
Aku tak ingin api itu membakar tanpa arah
Cukuplah aku jadi pagar, agar angin tak membawa bara
ke taman.

