Alkisah ada seorang kakek berkata kepada cucunya: ” Dalam diri saya ada dua serigala, yaiut serigala BAIK dan JAHAT. Serigala yang baik tidak pernah menyerang. Ia Hidup damai dan tenteram dengan ssemua yang ada disekelilingnya. Ia hanya menyerang kalau memang ia harus mempertahakannn didi, dan itu pun dilakukannya dengan baik dan adil.”
“Tetapi serigala yang satu ini, wah! penuh dengan kemarahan. Kejadian sekecil apapun pasti akan membuatnya marah. Ia membenci dan memerangi siapa saja, walaupun tanpa alasan jelas. Ia tidak pernah bisa berpikir jernih, karena rasa kebencian dan kemarahannya telah menguasai akal sehatnya”.
Lanjut kakek, ” Alangkah sulitnnya hidup dengan dua jenis serigala yang ada di dalam diri kakek ini, karena keduanya berusaha untuk menguasai jiwa saya, dan saling bersaing. Kemudian sang cucu memandang kakeknya dengan penuh rasa ingin tahu, daan bertanya: “Serigala mana yang menang, Kakek?” Kakek menjawab dengan pandangan serius, “yang menang tentu saja yang saya beri makan”
Kisah di atas memberikan inspirasi kepada anak-anak, yaitu kalau kita mengikuti nafsu kebencian, kedengkian, kemarahan, berarti kita sedang memberikan makan serigala jahat. Semakin sering kita memberikan makanan kepada serigala jahat, maka serigala tersebut akan tambah besar dan kuat badannya, dan ia akan menguasai jiwa kita, sehingga kita menjadi bersikap sseperti serigala jahat. Sedangkan serigla baik, karena tidakk pernah diberi makan, lama kelamaan akan lemah dan mati.
Tetapi kalau kita memilih untuk bersabar, memaafkan, berpikiran positif, dan menyayangi ssesama, berarti kita sedang memberikan makanan kepada serigala baik. Semakin kita sering memberikan makan kepada sserigala baik, serigala jahat akan kelaparan, dan lama-kelamaan tidak berdaya. Maka serigala baika akan menguasai jiwa kita, sehingga kita bisa menjadi seorang yang pemaaf dan penyayang, atau insan kamil, yaitu manusia yang dihiasi oleh akhlak yang mulia yang sselalu membawa kebaikan bagi sekelilingnya.
Inti Pesan
Kisah ini memberikan inspirasi kepada kita semua. Jika kita mengikuti nafsu kebencian, kedengkian, dan kemarahan, berarti kita sedang memberi makan serigala jahat. Semakin sering kita memberi makanan kepada serigala jahat, maka ia akan semakin besar dan kuat, menguasai jiwa kita, sehingga kita akan bersikap seperti serigala jahat.
Sebaliknya, jika kita memilih untuk bersabar, memaafkan, berpikiran positif, dan menyayangi sesama, berarti kita memberi makanan kepada serigala baik. Dengan memberi makan serigala baik, serigala jahat akan kelaparan dan lama-kelamaan tidak berdaya. Dengan demikian, serigala baik akan menguasai jiwa kita, dan kita bisa menjadi pribadi yang pemaaf dan penyayang.
Kesimpulan
Semua ini tergantung pilihan kita: apakah ingin menjadi seperti serigala jahat yang selalu berperang dan mengobarkan kebencian, atau sebaliknya, menjadi sosok yang penuh cinta damai dan menyebarkan kasih sayang kepada sesama.
#SemuaBerakarPadaKarakter

