Oleh: Rangga Adhitia Hermawan
Filsafat etika, sebagai salah satu cabang utama dari filsafat, berfokus pada pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang moralitas: Apa yang baik? Apa yang buruk?
Apa yang membuat tindakan dianggap benar atau salah?
1. Teori-Teori Etika
A. Etika Utilitarianisme: teori etika yang berfokus pada mencari tindakan yang
menghasilkan jumlah keseluruhan kebahagiaan terbesar, teori ini pertama kali
dikembangkan oleh Jeremy Bentham dan John Stuart Mill.
B. Etika Deontologi: Pendekatan ini menekankan pada pendekatan etika normatif
yang menilai moralitas tindakan Berdasarkan kewajiban moral dan prinsip moral
tertentu. Dalam deontologi benar atau salahnya suatu tindakan ditentukan sesuai
dengan aturan moral yang ada. Tokoh utama dalam deontologi adalah Immanel Kant.
C. Etika Keutamaan: karakter moral yang baik adalah kunci untuk pengambilan
keputusan moral yang benar dan tujuan akhir manusia dalam pandangan etika ini
adalah kebahagiaan (Eudaimonia). Tokoh utama dalam etika ini adalah Aristoteles,
Thomas Aquinas dan Alasdair Macintyre
2. Perdebatan dalam etika
Dalam Filsafat etika terdapat variasi pandangan yang sering memicu perdebatan. Salah satu perdebatan penting adalah antara absolutisme moral dan relativisme moral.
A. Absolutisme Moral
Pendukung absolutisme moral percaya bahwa terdapat standar moral yang
universal dan tida dapat diubah. Mereka berargumentasi bahwa beberapa tindakan
secara intirinsik benar atau salah, tanpa mempertimbangkan konteks budaya atau
situasi.
B. Relativisme Moral
Berbeda dengan absolutisme, relativisme moral menolak ide adanya standar moral
universal. Para relativis berargumen bahwa moralitas ditentukan oleh normanorma budaya dan social yang berbeda. Dalam pandangan ini, apa yang mungkin
dianggap benar dalam satu budaya bisa jadi salah dalam budaya lainnya.
3. Implikasi Praktis
Filsafat etika tidak hanya terbatas pada teori, tetapi juga memiliki dampak
signifikan terhadap praktik kehidupan sehari-hari. Misalnya, banyak perusahaan saat ini
berhasil mengintegrasikan prinsip-prinsip etika dalam kebijakan mereka untuk
mendorong tanggung jawab sosial dan keberlanjutan.
Di samping itu, dalam bidang hukum dan kebijakan publik, pemahaman terhadap
etika dapat membantu dalam mengembangkan undang-undang yang adil dan
meresponsai kebutuhan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa etika bukan hanya
sekedar teori akademik; ia memiliki relevansi praktis yang mendalam.
Kesimpulan
Filsafat etika membahas pertanyaan-pertanyaan tentang moralitas, seperti apa yang baik
dan buruk, serta dasar dari tindakan yang benar atau salah. Berbagai teori etika, seperti
deontologi, konsekuensialisme, dan kebajikan, menawarkan pandangan yang berbeda
tentang penilaian moral.
Perdebatan dalam etika mencakup konflik antara absolutisme
moral, yang percaya pada standar moral universal, dan relativisme moral, yang melihat
moralitas sebagai sesuatu yang bergantung pada budaya. Etika juga memiliki implikasi
praktis, seperti dalam kebijakan perusahaan dan perkembangan hukum, yang menunjukkan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.

