Dunia Magister
  • Home
  • Berita
  • Jurnal
  • Opini
  • Sajak
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Jurnal
  • Opini
  • Sajak
No Result
View All Result
Dunia Magister
No Result
View All Result
Home Opini

Kidung Pengkhianatan dan Tirai Kebebasan Semu

Dunia Magister by Dunia Magister
September 27, 2025
Reading Time: 2 mins read
Kidung Pengkhianatan dan Tirai Kebebasan Semu
Share on FacebookShare on Twitter

oleh : Bung Dhani

Kisah tentang pengkhianatan di tengah perjuangan selalu menyentuh dan memicu refleksi mendalam. Dalam konteks ini, kita melihat gambaran seseorang yang bersembunyi di balik jargon ‘kebebasan’, namun sebenarnya hanyalah satu dari sekian banyak yang mengkhianati nilai-nilai solidaritas dan keadilan.

Jeritan Kebebasan yang Bisu

Kebebasan yang dijanjikan sering kali menjadi topeng bagi kepentingan pribadi. Ketika seseorang memilih untuk mengabaikan iuran wajib yang menjadi penggerak perlawanan, ia tidak sekadar mengecewakan rekan-rekannya, tetapi juga mengkhianati perjuangan yang telah membesarkannya. Ini adalah ironi yang menusuk—seorang individu yang menikmati hasil perjuangan, namun enggan berkontribusi. Dalam hal ini, kita dihadapkan pada pertanyaan: apa arti kebebasan jika itu mengorbankan solidaritas?

Klaim Jasa dan Status Jongos

Ada sebuah kesombongan yang muncul ketika seseorang merasa berjasa, padahal ia tetaplah seorang ‘jongos’ di mata para pemegang modal. Dalam pandangan kapitalis, individu tersebut hanyalah alat yang bisa digunakan atau dibuang sesuai kebutuhan. Ini adalah peringatan bagi kita semua: jangan sampai kita terjebak dalam ilusi bahwa kebebasan kita adalah segalanya, sampai lupa akan asal usul perjuangan yang membentuk kita.

Aliansi Para Durhaka

Lebih tragis lagi, pengkhianatan ini tidak terjadi sendirian. Ada sekumpulan individu yang berbagi pemikiran sempit, mengedepankan keuntungan sesaat di atas pengorbanan yang lebih besar. Mereka adalah contoh nyata dari ketidak-tahuan diri, yang berbalik menggigit tangan yang memberi mereka kesempatan dan martabat. Dalam hal ini, kita perlu bertanya: sejauh mana kita sadar akan dampak tindakan kita terhadap perjuangan kolektif?

Kesimpulan

Kisah ini adalah pengingat penting tentang nilai-nilai solidaritas dan komitmen terhadap perjuangan bersama. Kebebasan yang semu hanya akan mengarah pada kehampaan, jika tidak diimbangi dengan rasa tanggung jawab terhadap sesama. Mari kita kembali ke esensi perjuangan, meneguhkan solidaritas, dan memastikan bahwa kita tidak terperangkap dalam tirai kebebasan yang menyesatkan. Sejarah harus mencatat bahwa kita berdiri bersama, bukan berkhianat demi kepentingan pribadi.

Tags: Dunia Magister
Dunia Magister

Dunia Magister

Next Post
Sosialisasi Pembangunan Budaya BerAKHLAK di  Kementerian Keuangan

Sosialisasi Pembangunan Budaya BerAKHLAK di  Kementerian Keuangan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Instagram TikTok Youtube

Categories

  • Berita
  • Buruh
  • Jurnal
  • K3
  • Kesehatan
  • Ketenagakerjaan
  • Mahasiswa
  • Olahraga
  • Opini
  • Perempuan
  • Resep
  • Sajak

Tags

ACI BONTA Bundesliga Buruh Cerpen Cinta DISKRIMINASI Dunia Magister ESR Filosofis Filsafat Hari Kartini Hukum ILMU MANAJEMEN ILO Jaminan Sosial JUDI ONLINE K3 Kepemimpinan Kepuasan Korupsi La liga Liga inggris Mahasiswa Magister Manajemen Manajemen SDM Manusia May Day MM OLAHRAGA Pangeran Sastra Pekerja Pemimpin Penelitian Perempuan PKM Puisi Ralez Ren Sajak SDM Seri a Serikat buruh Serikat Pekerja Upah

2025 © Dunia Magister

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Jurnal
  • Opini
  • Sajak

2025 © Dunia Magister