Dalam kehidupan nyata, drama paling mahal tidak terjadi di panggung teater atau layar kaca, tetapi di tengah masyarakat kita. Di sini, rakyat hanya menjadi penonton yang dipaksa diam, menyaksikan aktor-aktor licik yang tampak sopan, tetapi sebenarnya sedang merampok hak-hak mereka. Mereka berdasi dan berbicara dengan manis, menjanjikan perubahan, keadilan, dan kesejahteraan, seolah-olah mereka adalah malaikat yang diutus untuk menyelamatkan rakyat.
Namun, kenyataannya, yang mereka tawarkan hanyalah lakon usang: korupsi, manipulasi, dan pengkhianatan. Rakyat membayar tiket untuk menonton drama ini dengan keringat, air mata, bahkan nyawa, tetapi tidak pernah mendapatkan peran yang layak. Mereka hanya diminta tepuk tangan dan percaya pada janji-janji kosong, lalu disisihkan begitu saja.
Apa yang lebih menyakitkan adalah melihat perampok berpura-pura menjadi pahlawan. Mereka menguasai dialog, mengatur alur cerita, dan menulis akhir cerita sesuai keinginan mereka. Rakyat tetap lapar dan kecewa, terjebak dalam skenario yang tidak adil.
Kini, saatnya untuk membalikkan drama ini. Rakyat tidak lagi boleh duduk diam saat hak-hak mereka dipermainkan, saat masa depan anak-anak mereka dicuri dengan janji palsu. Tidak ada panggung yang terlalu sakral untuk diruntuhkan ketika sandiwara di atasnya sudah terlalu busuk untuk dipercaya.
Mari kita ambil alih panggung kehidupan ini, dan tulis ulang skripnya. Saatnya rakyat berdiri, berbicara, dan menuntut keadilan yang sejati. Kita semua berhak untuk menjadi lebih dari sekadar penonton; kita berhak untuk menulis cerita kita sendiri.
Berbagai Sumber

