Ali Bin Abi Thalib, penghulunya para Imam, pernah mengungkapkan sebuah nasihat yang mendalam: “Jangan melihat siapa yang berbicara, tapi dengarlah apa yang dibicarakan.” Pernyataan ini mengajak kita untuk lebih arif dalam menjalani kehidupan, dengan fokus pada substansi pesan daripada pada siapa yang menyampaikan.
Malam ini, kita juga diingatkan oleh sebuah pesan yang disampaikan oleh yang mengaku sebagai salah satu Jin Muslim. Pesan ini menjadi bahan muhasabah bagi umat manusia, terutama dalam konteks kehidupan yang semakin kompleks dan sering kali materialistis.
1. Kesadaran akan Keterbatasan Dunia
Pesan tersebut menyatakan, “Ingat wahai manusia… Dunia sudah tua.” Ini mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara. Banyak orang terjebak dalam kesombongan karena kekuatan, kepandaian, dan kekuasaan yang mereka miliki. Namun, semua itu tidaklah abadi. Kesadaran akan keterbatasan ini seharusnya mendorong kita untuk lebih rendah hati dan bijaksana.
2. Tujuan Hidup
Pesan ini juga menekankan pentingnya menyadari tujuan hidup kita. “Sadarilah selalu untuk apa tujuan manusia dihidupkan dan diciptakan!” Pertanyaan ini sangat fundamental. Mengapa kita ada di dunia ini? Apa yang ingin kita capai? Dengan memahami tujuan hidup, kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih berarti dan terarah.
3. Ikhtiar dan Cara yang Baik
“Carilah rejeki dengan ikhtiar dan cara yang baik, bukan dengan cara-cara yang penuh keburukan.” Pesan ini menegaskan pentingnya etika dalam mencari rejeki. Banyak orang yang terjebak dalam cara-cara curang atau tidak etis untuk mendapatkan keuntungan. Namun, hasil yang diperoleh dengan cara yang baik akan lebih berkah dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Refleksi dari Ali Bin Abi Thalib dan pesan dari Jin Muslim ini memberikan kita dua hal penting: kesadaran akan keterbatasan dunia dan pentingnya tujuan hidup. Dalam menjalani kehidupan, mari kita ingat untuk mendengarkan isi pesan, bukan hanya siapa yang menyampaikannya. Dengan demikian, kita dapat menjalani hidup yang lebih bermakna dan penuh berkah.

