Oleh; Rangga Adhitia Hermawan
Di Era digitalisasi seperti sekarang ini kita semua dituntut untuk menggunakan Gadget baik itu dalam pembelajaran ataupun dalam melakukan pekerjaan. Tidak sedikit dari masyarakat yang dari awal membuka mata pada pagi hari hingga sesaat sebelum tidur terus menatap layar gadget, terkadang kita menatap layar gadget dengan posisi sambil tertidur, atau menatap layar didalam ruangan dengan cahaya yang kurang terang bahkan gelap dibanding dengan intensitas cahaya pada layar gadget kita.
Padahal jika kebiasaan-kebiasaan diatas itu kita lakukan secara rutin tidak menutup kemungkinan bahwa kita bisa terkena masalah kelainan refraksi, seperti Myopia (rabun jauh). Pada dasarnya rabun jauh adalah kelainan yang biasa akan terjadi pada kita yang selalu menatap layar gadget secara berlebihan selama berjam-jam.
Myopia atau rabun jauh adalah suatu kelainan refraksi yang disebabkan karena sinar sejajar yang masuk ke mata tidak difokuskan di depan retina. Pada Myopia objek dekat akan terlihat jelas tetapi objek yang jauh akan tampak buram.
Meskipun sejumlah penelitian menyebutkan mengenai penggunaan teknologi yang terkait dengan peningkatan kasus miopia, bukan anak-anak harus menjauhi teknologi tetapi bagaimana kesehatan mata dijaga terkait dengan penggunaan teknologi agar laju peningkatan angka miopia bisa ditahan. Sejumlah peneliti menyebutkan bahwa teknologi itu terlalu berharga untuk diabaikan pada era modern ini karena terkait dengan pertumbuhan dan peningkatan kemampuan anak. Teknologi akan membantu anak-anak secara signifikan untuk mencapai Visi Indonesia 2045.
Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah atau meminimalisir hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
- Jangan lupa berkedip.
Apabila kita kurang dalam berkedip maka hal tersebut dapat menyebabkan mata kita lelah ataupun iritasi. Normalnya kita harus berkedip sebanyak 15-20 kedipan per-menit agar air mata dapat meliputi permukaan bola mata.
- Hindari menatap layar gadget sebelum tidur.
Karena dilayar gadget yang kita gunakan terdapat blue light yang dapat memperlambat hormon melatonin yaitu adalah hormon yang dapat menjaga siklus tidur tubuh kita agar tetap sehat. Dianjurkan 2-3 jam sebelum tidur pada malam hari untuk menghindari menatap layar gadget agar pola tidur kita tidak terganggu.
- Terapi 20-20-20
Kita dapat mengistirahatkan mata jika dirasa mata merasa lelah, cara paling mudah yang dapat kita lakukan adalah dengan metode 20-20-20. Saat mata sudah menatap layar gawai selama 20 menit, maka wajib mengalihkan pandangan ke obyek lain selama 20 detik. Obyek yang dilihat sekurangnya berjarak 20 kaki atau 6 meter.
- Terapkan posisi yang benar pada saat menatap layar Gadget
Posisi ergonomis pada saat kita menggunakan computer atau laptop itu adalah jarak antara layar dengan mata sejauh 28inch, kemudian posisi layar gadget yang baik adalah 10-15cm dibawah mata kita.
- Intensitas cahaya antara layar gadget dengan ruangan harus seimbang.
Pastikan pencahayaan antara ruangan dengan layar gadget harus seimbang, cahaya pada layar Gadget tidak boleh lebih terang dari ruangan tempat kita menggunakan gadget itu sendiri, karena hal tersebut dapat menyebabkan mata menjadi mudah lelah.
Adapun kesimpulan yang dapat penulis sampaikan pada artikel ini yaitu, pada era digitalisasi seperti sekarang ini, dimana setiap kegiatan yang kita lakukan selalu tidak jauh dari menggunakan gadget. Maka diperlukan upaya pencegahan agar tidak terjadi kelelahan mata atau kelainan refraksi (Myopia, Hypermetropia, Astigamtisme) adapun langkah sederhana yang dapat dilakukan antara lain: berkedip, hindari penggunaan gadget sebelum tidur, terapi 20-20-20, atur posisi yang baik dan benar pada saat menggunakan gadget, perhatikanintensitas cahaya antara gadget dan ruangan. Jagalah kesehatan mata sejak dini, karena mata adalah jendela untuk kita dapat belajar serta melihat dunia.

